Rabu, 30 Maret 2011

Reaksi Psycho

TATA CARA MELAKSANAKAN MODUL P3KGB JARAK JAUH e-LINE

1. Pelajari bahan makalah dengan baik, bila ada yang tidak jelas, sejawat dapat mengajukan pertanyaan kepada Tutor melalui Pengwil PDGI DKI Jakarta sebagai penyelenggara kegiatan ini dengan Fax. 021 8591 8039 atau E-mail. pdgijakarta@gmail.com

2. Bila telah memahai Makalah, Jawablah pertanyan A dan B tanpa menglihat makalah.

3. Bila sejawat telah mampu mengerja soal A dan B dengan nilai 90 - 100. Kerjakanlah Pertanyaan C dan kirimkan ke Pengwil PDGI DKI Jakarta; Bila sejawat telah mencapai nilai 90 – 100, sejawat akan diberikan SKP, bila belum mencapai sejawat akan diberikan penjelasan perbaikan yang sejawat harus lakukan.

4. Waktu pelaksanaan per modul, maximal 1 bulan.

5. Sampaikan saran dan usulan sejawat; apa yang diinginkan dan dibutuhkan untuk tercapainya tujuan pelaksanaan program ini

SEKIAN SELAMAT BELAJAR.






















MENEGAKAN DIAGNOSA DAN PENATALAKSANAAN REAKSI PSYCHOGENIK PADA PRAKTIK DOKTER GIGI

Kresna Adam

PENDAHULUAN

Reaksi Psychogenik oleh beberapa penulis didalam literature disebut juga shok primer atau kolaps atau sinkop karena gejala klinis persis sama, menurut Irby dkk. yang membedakan antara Reaksi psychogenik dengan Sinkop adalah sinkop disebabkan reaksi toksik sentral dari obat lokal anestesi.
Reaksi Psychogenik bila tidak didiagnosa dan dirawat dengan tepat dan cepat dapat menimbulkan kegawat daruratan medik

Definisi
Reaksi Psychogenik atau shok primer adalah suatu keadaan yang sangat khas yang ditandai dengan vasodilatasi dari pembuluh darali tepi diseluruh tubuh atau dibagian tertentu yang menibulkan ischemia cerebral.

Etiologi
Terdapat beberapa faktor yang dapat menyebabkan terjadinya reaksi psychogenic yaitu :
a. Faktor psychis : Rasa takut, cemas dan gangguan emosional yang disebabkan oleh rasa tidak nyaman karena sakit, melihat darah, alat dan lain-lain.
b. Faktor postural
Posisi duduk dapat menyebabkan terjadinya anoxia otak pada awal terjadinya hypotensi

Gejala klinis untuk menegakan diagnosa
a. Merasa pening, pusing dan sakit kepala ringan.
b. Mual.
c. Pucat, keringat dingin.
d. Tekanan darah mendadak turun.
e. Nadi lemah dan tidak teratur.
f. Pupil melebar dan bola mata berputar-putar
g. Kesadaran menurun
h. Kadang-kadang kejang-kejang
i. Kesadaran dengan cepat pulih setelah kejang-kejang

Pencegahan
a. Lakukan komunikasi yang dapat menimbulkan kepercayan bahwa dia berada pada dokter gigi yang tepat, sehingga pasien merasa tenang, santai dan penuh percaya diri selama perawatan.
b. Lakukan anamnese dengan cermat tentang riwayat penyakit sekarang dan lalu dari pasien seperti kelainan kardiovaskuler, diabetes-mellitus, hyperthyroidism dan lain-lain, pasien dengan riwayat penyakit sistemik sebaiknya dikonsultasikan dengan dokter yang merawat dan diberi premedikasi sesuai anjuran dokter yang merawat.
c. Bila perlu berikan obat-obatan sedative dan narkotik untuk mencegah rasa sakit dan obat-obatan barbiturate untuk menghilangkan rasa takut.
d. Dudukan pasien pada posisi yang senyaman dan sesantai mungkin, khusus untuk pasien asmathis sebaiknya didudukan dengan posisi supine.
e. Lakukan deposit obat injeksi dengan pelan-pelan yaitu kira-kira 1 sampai 2 ml per menit.
f. Gunakan jarum yang tajam.
g. Hindari sentakan waktu menusukan jarum.
h.. Depositkan cairan secukupnya/jangan berlebihan pada satu lokasi dan cabut sesegera mungkin setelah melakukan deposit
i.. Jauhkan peralatan dan kasa yang berdarah dari pandangan pasien.

Penatalaksanaan
a. Ukur tekanan darah dan nadi pasien.
b. Tempatkan pasien dalam posisi supin dengan leher hiperekstensi dan kepala dibawah.
c. Ciumkan ammonia
d. Longgarkan leher baju dan ikat pinggang.
e. Tempatkan handuk basah pada kening pasien.
f. Bersihkan lendir dari mulut dan tenggorokan pasien dengan alat suksion.
g. Pasien diberi oxygen. Bila pasien pernafasannya terganggu, berikan dengan tekanan positif.
h. Bila tekan darah pasien rendah berikan 25 mg (1 ml) ephedrine hydrochloride intra-muskuler atau 30 mg ( 2 ml ) mephentermine (wyamine) intra-vena.

Farmakologi
Amonia Aromatik
a. Indikasi:
Menhilangkan sinkop
b. Car a kerja :
Gas yang terisap, menstimulasi mendullary respiratory dan vasomotor center untuk mengaktifkan serabut sensorik dari N. Trigeminalis.
c. Kemasan:
Ampul d. Dosis dan cara pemberian
Satu ampul dan tempat dibawah hidung supaya gas dapat terisap waktu bernafas. Epedrine hidroklorid
a. Indikasi:
Menaikan tekanan darah sistolok dan diastolik, biasanya dipakai pada pasien dibawah 50 tahun.
Selain itu mempunyai efek pula menghilangkan asthma brochiale, demam dan pembengkakan mukosa.
b. Komplikasi:
Sakit kepala.
c. Cara kerja:
Mempunyai pengaruh pada;
1). Kardiovaskuler :
a). Merangsang myocardium sehinggadenyutjantungmeningkat
b). Meningkatkan tekanan darah karena terjadi resistensi di periferal
2). Otot:
Membesarkan bronchi dan melebarkan pupil.
3). Susunan saraf pusat:
Merangsang Susunan Saraf Pusat dan menghilangkan rasa takut.
d. Kemasan :
Vial ( 1 ml ) 25 mg
e. Dosis dan cara pemberian :
25 mg ( 1 ml) intra-muskuler atau intra-vena

Mepetermin Sulfat
a. Indikasi:
Meningkatkan tekanan darah pada waktu operasi atau sinkop yang lama. Biasa digunakan pada pasien dengan usia lebih dari 50 tahun.
b. Cara kerja:
Meningkatkan tekanan darah dan denyut jantung, dengan sedikit atau tanpa terjadi kontriksi peripheral,
c. Kemasan :
Vial 1 ml atau 10 ml ( 15mg/ml ) dan ampul 2ml ( 15mg/ml ).
d. Dosis dan cara pemberian :
2 ml ( 30 mg ) intra-vena

Diazepam
a. Indikasi :
Menghilangkan rasa takut akibat suatu kondisi
b. Cara Kerja:
Dapat menghilangkan rasa takut; Mempunyai efek sedatif, hinotik, anti – konvulsan dan relaxasi otot
c. Kemasan :
Tablet 2mg dan 5 mg; Syrup 2mg/5ml x 60 ml; dan Ampul 10 mg/2 ml
d. Dosis :
Untuk menghilangkan rasa takut atau menenangkan 2-5 mg per oral 1-3 X sehari


Peralatan untuk Penatalaksanaan
Dalam penatalaksanan kita perlu menyediakan peraatan :
a. Tensimeter.
b. Stateskop.
c. Spuit steril 2 ml.
d. Oxygen Aparatus

DAFTAR PUSTAKA
1. Colonel William B Irby, D.D.S..M.S. dan Lt. Colonel Kenneth H Balwin, D.M.D., M.S. “Emergencies and Urgent Complications in Dentistry" The C.V. Mosby Company. USA 1965, p 1-57
2. R. Bruce Donoff " Manual of Oral and Maxillofacial Surgery, third edition " A Time Mirrow Company, copyright by Mosby-Year Book Inc. 1997, p 75-130
3. Stanley F Malamed, D.D.S, " Medical Emergencies in the Dental Office " fifth edition, Mosby, St. Louis- India, 2005 p 3-505.
4. Agus Purwadianto, Budi Sampurna, " Kedaruratan Medik", Binarupa Aksara, Jakarta 2000, p 59-65.
5. Paul H Kwon,D.D.S, PhD., Daniel M. Laskin, D.D.S, M.S, "Clinician's Manual of Oral and Maxillofacial Surgery" Quinitessence Publishing Co. Inc., Illinois, 1991. p 93-173.
6. Priguna Sidharta M.D., Ph.D., "Neurologi Klinis dalam Praktek Umum", PT Dian Rakyat, 1979. p 295-323.





















PERTANYAAN A

Pilihlah dan lingkari jawaban yang benar :

1. Reaksi psyckogenik mempunyai gejala yang sama dengan singkop maka disebut juga :
a. Syok primer
b. Syok hypovolemik
c. Syok anafilaktis
d. Semua salah

2. Menurut Irby dkk. yang membedakan Reaksi psychogenik dengan Sinkop adalah;
a. Reaksi psychogenik karena efek syaraf para-sympathis dan sinkop karena efek syaraf sympathis
b. Sinkop merupakan reaksi toksik sentral dari obat lokal anastesi.
c. Sinkop merupakan reaksi syaraf perifer dari obat lokal anastesi
d. Semua salah

3. Reaksi psychogenik merupakan ;
a. Suatu keadaan yang sangat khas yang ditandai dengan vasodelatasi pembuluh darah koroner yang menimbulkan ischemik cerebral/otak.
b. Suatu keadaan yang sangat khas yang ditandai dengan vasodelatasi pembuluh darah tepi diseluruh tubuh yang menimbulkan ischemik cerebral/otak.
c. Suatu keadaan yang sangat khas yang ditandai dengan vasokontriksi pembuluh darah tepi diseluruh tubuh yang menimbulkan ischemik cerebral/otak.
d. Semua salah

4. Reaksi psychogenik terjadi sebabkan berbagai faktor yaitu ;
a. Faktor physik dan faktor postural
b. Faktor psychis dan faktor psychologis
c. Faktor psychis dan faktor postural
d. Semua salah

5. Diagnosa reaksi psychogenik ditegakan atas dasar ;
a. Gejala klinis dan pemeriksaan fisik
b. Pemeriksaan fisik dan anamese
c. Pemeriksaan fisik dan laboratoris
d. Semua benar

6. Gejala klinis dari Reaksi Psychologis adalah ;
a. Merasa pening, pusing dan sakit kepala.
b. Merasa cemas
c. Tremor
d. Semua benar
7. Gejala klinis dari Reaksi Psychologis adalah ;
a. Merasa cemas
b. Mual.
c. Tremor
d. Semua benar

8. Gejala klinis dari Reaksi Psychologis adalah ;
a. Penglihatan gelap
b. Tremor
c. Pucat dan keringat dingin
d. Semua benar

9. Reaksi psychogenik dapat ditegakan berdasarkan gejala klinis yang diantaranya;
a. Bingung
b. Tekanan darah meningkat
c. Gelisah
d. Tekanan darah mendadak turun.

10. Reaksi psychogenik dapat ditegakan berdasarkan gejala klinis yang diantaranya;
a. Nadi lemah dan tidak teratur
b. Gelisah
c. Tekanan darah meningkat
d. Semua benar.

11. Reaksi psychogenik dapat ditegakan berdasarkan gejala klinis yang diantaranya;
a. Kadang2 kejang- kejang
b. Tremor
c. Gelisah
d. Semua benar.

12. Reaksi psychogenik dapat ditegakan berdasarkan gejala klinis yang diantaranya;
a. Nadi cepat
b. Pupil melebar dan bola mata berputar-putar
c. Penglihatan gelap
d. Semua benar.

13. Reaksi psychogenik dapat ditegakan berdasarkan gejala klinis yang diantaranya;
a. Nadi cepat
b. Gelisah
c. Kesadaran menurun
d. Semua benar.



14. Reaksi psychogenik dapat ditegakan berdasarkan gejala klinis yang diantaranya;
a. Irama nafas cepat
b. batuk-batuk
c. Kesadaran cepat pulih setelah kejang-kejang
d. Semua benar.

15. Terjadinya reaksi psychogenik dapat dicegah dengan ;
a. Pasien sebelum berobat dilakukan check up kesehatan.
b. Pemeriksaan pasien dilakukan didalam ruangan yang suara musik.
c. Lakukan komunikasi yang dapat menimbulkan kepercayaan dia berada dalam tangan dokter gigi yang piawai.
d. Semua benar

16. Penyakit tersebut dibawah ini merupakan faktor yang mempermudah terjadinya reaksi psychogenik :
a. Dermatitis
b. Brochitis
c. Diabetes – mellitus
d. Semua salah

17. Obat untuk menghilang rasa takut adalah ;
a. Diazepam
b. AmoniakAromatik
c. Ephedrine hidroklorid
d. Semua benar

18. Obat untuk menghilang meningkatkan tekanan darah, menghilangkan asthma bronchiale, demam dan pembengkakan mukosa adalah ;
a. Diazepam
b. Mepetamin Sulfat
c. Ephedrine hidroklorid
d. Semua benar

19. Obat untuk menghilang meningkatkan tekanan darah dan denyut jantung adalah ;
a. Diazepam
b. Mepetamin Sulfat
c. Ephedrine hidroklorid
d. Semua benar

20. Obat pertolongan pertama pasien dengan gejala sinkop adalah ;
a. Diazepam
b. AmoniakAromatik
c. Ephedrine hidroklorid
d. Semua benar
PERTANYAAN B

1. Isilah titik dibawah ini dengan kata-kata atau kalimat-kalimat yang tepat !

Dalam melakukan penatalaksanaan Reaksi psychogenik, perhatikan .........................., tempatkan pasien pada ................................................, dengan kepala kebawah dalam kedudukan.......................... pasang ......................Ukur tekanan darah dan ................. ..................pasien.
Bila diduga pasien mengalami Reaksi psychogenik sebagai terapi awal ......................................., Longgarkan leher baju dan ikat pinggang kemudian tempatkan handuk basah pada .................................., Bersihkan ..................... dari mulut dan tenggorokan pasien dengan alat suksion. Untuk mempertahankan fungsi vital pasien diberi ....................................... Bila pasien pernafasannya terganggu, pemberian dilakukan dengan . ................................................, Bila tekanan darah pasien rendah berikan ....................................... atau ........................................... ..................................... intra-vena.

2. Isilah titik dibawah ini dengan kata-kata atau kalimat-kalimat yang tepat !

Pada pasien yang mempunyai rasa takut yang berlebihan, lakukan .............................. yang dapat menimbulkan kepercayan bahwa dia berada pada dokter gigi yang tepat, sehingga pasien merasa tenang, santai dan penuh percaya diri selama perawatan.
Bila perlu berikan obat-obatan ....................................................... untuk mencegah rasa sakit dan obat- obatan............................................ untuk menghilangkan rasa takut.
Selain itu harus juga diperhatikan posisi ....................pasien harus dalam posisi yang senyaman dan sesantai mungkin, khusus untuk pasien ........................................ sebaiknya didudukan dengan posisi supine.
Disamping hal tersebut diatas untuk mencegah Reaksi Psychogenik, perlu diperhatiakan dalam melakukan penyuntikan pasien; Lakukan deposit obat injeksi dengan pelan-pelan yaitu kira- kira .............. ml sampai ..................... ml per menit; Gunakan jarum yang .................................... ;Hindari .......................... waktu menusukan jarum; Depositkan cairan secukupnya/jangan berlebihan pada ............................ lokasi dan cabut.............................. mungkin setelahmelakukan deposit; Yang tidak kalah penting adalah jauhkan ..................................dan .................................................................. dari pandangan pasien.



PERTANYAAN C

KASUS
Pasein datang kepada dokter gigi untuk cabut gigi setelah dilakukan injeksi obat anastesi; pasien menjadi pucat dan pusing .
Diduga pasien mengalami Reaksi Psychogenik !

Pertanyaan :
1. Jelasankan secara lengkap dan rinci dasar sejawat mendiagnosa bahwa pasien memang mengalami Reaksi Psychogenik !

2. Jelaskan secara lengkap rinci penatalaksanaan yang sejawat lakukan pada pasien dengan Reaksi Psychogenik !

3. Jelaskan secara lengkap rinci pencegahan yang sejawat lakukan pada pasien agar tidak terjadi Reaksi Psychogenik !

Tidak ada komentar:

Posting Komentar